Berkaspengangkut terdapat pada tulang daun dan mempunyai susunan seperti pada batangnya. Berkas pengangkut ini adalah gabungan dari xylem dan floem. Dalam mempelajari jenis daun dikotil, Grameds dapat membaca 600 Jenis Tanaman Hias Daun/200087801 oleh Abdul Kadir - A yang dapat meningkatkan pengetahuan kamu tentang daun. BahanTekstil Dari Serat Sutra Mempunyai Ciri Ciri Berikut Kecuali. Yang semua itu dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan bahan sandang dan hiasan seperti pakaian, tas, sepatu, dompet dan masih banyak lagi. Jenis sutra yang paling umum digunakan sebagai bahan pembuatan kain yaitu berupa serat sutra yang dihasilkan dari kepompong 11Kerajinan dari Serat Tumbuhan. Berikut ini adalah berbagai serat serta aplikasinya ke dalam bentuk kerajinan. 1. Serat Jute. Serat jute dengan mudah ditemukan di negara yang ada di benua Afrika. Serat ini sangat cantik karena bisa memancarkan kilau. Meski begitu, teksturnya agak kasar sehingga tak cocok untuk dijadikan bahan dasar pakaian. Seratmerupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer-monomer (kelompok kecil molekul). Serat dapat dimanfaatkan dalam industri tekstil yang bergantung pada kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitasnya. Berdasarkan asal bahan penyusunnya, serat alami dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Serat tumbuhan. Adapunurutan pengolahan serat menjadi tekstil, berikut ini langkah-langkahnya : 1). Pemintalan benang (tidak alami). Hingga saat ini semakin banyak jenis serat buatan yang dapat digunakan sebagai bahan kerajinan serat. Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Adapun serat yang berasal dari . Serat Tekstil merupakan salah satu cara memfasilitasi diri sendiri supaya menemukan tipe bahan yang cocok untuk barang tertentu. Kita bisa Mengidentifikasi kualitas yang tepat dalam pembuatanya. Secara umum, serat tesktil dibagi menjadi 2, yakni serat alami yang berasal dari alam serta serat buatan yang asalnya dibuat oleh tangan manusia. Sejarah Perkembangan Serat SERAT dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi seperti pada tahun SM negara Cina sudah menghasilkan SERAT sutera dan tahun SM telah berdiri industri kapas di India, SERAT flax pertama digunakan di Swiss pada tahun SM dan SERAT wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 3000 SM. Selama ribuan tahun SERAT flax, wol, sutera dan kapas melayani kebutuhan manusia paling banyak. Pada awal abad ke 20 mulai diperkenalkan SERAT buatan hingga sekarang bermacam-macam jenis SERAT buatan diproduksi. Produksi Serat Produksi SERAT alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan tetap, tetapi persentase produksi SERAT tekstil makin lama makin menurun dikarenakan kenaikan produksi SERAT-SERAT buatan yang makin tinggi. Hal ini disebabkan karena Tersedianya SERAT alam sangat terbatas pada lahan yang ada dan iklim. Pada umumnya sifat-sifat SERAT buatan lebih baik daripada SERAT alam. Produksi SERAT buatan dapat diatur baik jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya. SERAT bisa dibagi menjadi dua kelompok , yakni SERAT alam dari binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mineral SERAT buatan dari polimer alam, polimer sintetik, dan lainnya. Jenis-jenis dan Kegunaaan Serat Tekstil Serat Alami Kapas Kapas merupakan serat alami yang paling banyak dipakai dalam pakaian yang asalnya dari biji tanaman kapas. Serat tunggalnya berstruktur datar, mempunyai rongga, berbengkok serta mirip seperti pita. Bahan kapas ciri-cirinya kuat, lembut, daya serapnya baik, tapi mudah berkerut serta mudah rusak oleh serangga dan jamur. Dalam Pembuatannya kapas dipakai skala luas untuk produk tekstil, bahan handuk, baju mandi, pakaian rajut, serta sprei. Umumnya bahan ini dicampurkan dengan serat lain seperti rayon, polyester dan spandeks. Linen Berasal dari tanaman rami, linen menjadi serat paling mahal serta dalam industri padat karya hanya diproduksi dalam skala kecil. Terdiri dari selulosa, pektin, abu serta jaringan kayu menjadikan bahan ini memberikan rasa sejuk dan segar saat cuaca panas. Linen adalah serat yang kuat tapi elastisitasnya buruk sehingga mudah kusut. Saat dicuci, seratnya menjadi halus. Selain itu bahan ini mempunyai daya serap baik, memberikan rasa sejuk saat dipakai, kebal serangan ngengat, tapi mudah rusak oleh jamur serya keringat. Bahan ini dibuat untuk pakaian seperti rok, kemeja, serta setelan atau bisa juga perabot seperti taplak meja, sprei, bahan koper dan kanvas. Dalam penggunaannya, linen umumnya dicampur dengan serat kapas. Wol Serat wol berasal dari kulit domba bersifat kasar dan berkerut. Jenis domba juga mempengaruhi dari variasi seratnya. Biasanya, serat wol yang lembut serta hangat cenderung mempunyai sisik yang banyak di permukaannya. Tampilannya lebih kusam kalau dibandingkan kadar serat wol yang lebih sedikit. Bahan wol bersifat higroskopis atau mudah menyerap kelembaban, tampilannya berkerut, serta tahan pada listrik statis. Sehingga dalam penggunaannya, wol banyak dibuat untuk bahan jaket, sweater, topi, dan karpet. Sutera Bahan Sutera terdiri dari benang halus yang berasal dari ulat ngengat atau ulat sutera yang komposisinya berisi protein. Sutera berstruktur prisma yang bisa membiaskan cahaya dari berbagai sudut hingga terlihat mengkilap. Bahan tersebut bersifat tidak licin, lembut, ringan, kuat, elastisitas sedang, mudah rusak karena terkena paparan sinar matahari atau serangga. Sutera banyak dipakai pada kemeja, dasi, blus, gaun formal, piyama, pakaian dalam sampai pakaian untuk kalangan high-mode. Sementara untuk perabotan, bahan ini dipakai untuk hiasan dinding. Serat Buatan Rayon Rayon terbuat dari polimer alami terbuat dari serat selulosa, Tapi bukan diketagorikan serat sintetis ataupun serat alami. Karakteristiknya lembut, halus, daya serap tinggi serta berkilau. Dalam pembuatannya, bahan yang dibuat untuk pakaian seperti blus, gaun, jaket, pelapis jas. Rayon juga bisa untuk perabotan contohnya sprei, handuk, selimut dan jendela. Nilon Zat pembentuk serat nilon merupakan poliamida sintetis rantai panjang yang terdiri dari unsur-unsur contohnya karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen. Lalu, gabungan itu dibentuk menjadi serat. Serat ini mempunyai karakteristik yang tangguh, elastisitas tinggi, termoplastik, mempunyai sifat kilau hingga kusam, tahan pada jamur dan serangga. Nilon dipakai untuk pakaian seperti stoking, celana dalam dan legging. Sementara untuk perabot dipakai untuk parasut, tali, kantung udara, dan selang. Polyester Polyester terbentuk dari polimer sintetik rantai panjang terdiri dari unsur dasar karbon, oksigen serta hirogen yang dipolimerisasikan. Bersifat termoplastik, kuat serta tidak menyerap, maka bahan ini dipakai untuk kemeja, jaket dan topi. Selain itu, polyester dipakai untuk perabot rumah tangga contohnya furnitur berlapis, seprai, selimut, dan sabuk pengaman. Spandeks Spandeks terbuat dari poliuretan tersegmentasi yang unsur dasarnya berasal dari nitrogen, hidrogen, karbon dan oksigen lalu membentuk rantai panjang. Sifatnya sangat elastis, nyaman serta retensi yang tinggi sehingga tahan lama. Bahan spandeks banyak dipakai untuk kaus kaki, pakaian renang, pakaian aerobik, legging, serta lainnya. Akrilik Terbentuk dari akrilonitril, akrilik mempunyai rantai panjang dari proses campuran unsur karbon, hidrogen serta nitrogen yang rumit. Ciri-ciri mirip dengan kain wol yang lembut sehingga sering disebut imitasi wol. Bentuknya retentif serta daya elastistasnya tinggi. Akrilik banyak dipakai sebagai pelapis sofa dan kursi karena tahan sobek serta tahan lama. Sifat Serat Tekstil Katun Sifat-sifat bahan katun adalah bersifat hidroskopis atau menyerap air, mudah kusut, kenyal, dalam keadaan basah kekutannya bertambah lebih kurang 25%, dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi. Katun linen tersebut mengandung lilin, oleh sebab itu tidak perlu dikanji. Katun lenan ini tidak tahan chloor. Sementara rayon lebih licin dan mengkilap, tidak menghisap debu dan kotoran, karna kotoran itu melekat hanya pada permukaan bahan saja. Sedangkan sintetis sifatnya tidak jauh berbeda dengan katun lainnya. Wol Bahan wol memiliki sifat sangat kenyal hingga tidak mudah kusut, bila wol dipanaskan akan menjadi lunak karena kenyalnya berkurang. Wol bersifat mengikat dan panas, karena serabut wol keriting. Udara dalam pori-pori wol bertahan, bila dipakai dapat mengantarkan panas, wol tidak tahan akan ngengat. Sutera Bahan sutera memiliki sifat lembut, licin dan berkilap, kenyal dan kuat. Dalam keadaan basah sutera berkurang kekuatannya 15%. Bahan sutera tahan ngengat, banyak menghisap air dan bila dipakai memberi rasa sejuk. Dacron, polyester dan nylon Bahan tekstil ini apabila dicuci cepat menjadi kering, tidak kusut jadi tidak perlu di setrika, kuat dan tahan lama dipergunakan, lebih tahan panas. Golongan Serat Tekstil Serat Selulosa Serat tumbuhan/serat pangan biasanya tersusun atas selulosa, semiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang dari selulosa adalah mudah menyerap air higroskopis, mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran menimbulkan bau dan arang seperti terbakar. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain rami. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat Protein Serat tekstil yang mengandung gugus kimia protein yang utama diproduksi adalah Serat sutera Serat wool Sifat umum serat protein adalah sangat mudah menyerap air higroscopis dibanding serat kapas, karena moisture regain serat kapas 8,5% sedangkan moisture regain serat sutera 11-12% dan wool 16%. Jika dilakukan uji pembakaran akan menimbukan abu hitam rapuh mengarang berkerikil, dan bau pembakarannya seperti rambut terbakar, nyala apinya cepat terambat. Demikianlah artikel dari tentang Apa itu Serat Tekstil Pengertian, Produksi, Jenis, Sifat, Golongan, Protein, Sejarah Perkembangan semoga bermanfaat Jenis-jenis serat untuk tekstil jika digolongkan sesuai asalnya ada dua, yaitu serat alam dan serat buatan. Serat alam dibagi lagi yaitu serat yang berasal dari hewan seperti wol dan sutera. Dan serat tumbuhan seperti kapas, rami dan guni. Sedangkan serat buatan dibagi menjadi serat sintetis, semi sintetis, diolah kembali, dan serat inorganik. Serat buatan biasa disebut dengan nama serat kimiawi. Serat sintetis dapat dihasilkan dengan cara memintal polimer molekul tinggi. Berikut ada tiga catra pemintalan serat sintetis Cara pemintalan basah, dimana bahan polimer dilarutkan dalam pelarutnya, lalu larutan ini dipaksakan melalui alat pemintal yang mempunyai lubang-lubang halus spinneret, sehingga terjadi cairan yang dapat membekukan polimernya. Contoh acrylicCara pemintalan kering, dimana bahan polimer dilarutkan dalam pelarutnya, lalu dipompakan melalui spinneret dan dipanaskan dengan udara panas untuk menguapkan pelarutnya dan memadatkan polimernya. Contoh acetateCara pemintalan lebur, dimana bahan polimer dilebur oleh panas, lalu dipaksakan melalui spinneret dan didinginkan dengan udara atau air untuk memadatkan polimernya. Contoh nylon dan polyester. Serat hasil pengolahan kembali dihasilkan dengan cara mengolah secara kimiawi celulosa dalam bubur kayu yang didapat secara alamiah. Sedangkan serat semi sintetis dapat dihasilkan dari celulosa alam yang diolah dengan asam acetate. Jadi antara serat sintetis dan serat yang diolah kembali. Celulosa yang dimaksud diatas adalah zat pokok yang terdapat pada serat tumbuh-tunbuhan dan merupakan bagian terbesar dari tumbuh-tumbuhan. Serat-serat ini kebanyakan adalah bahan organik dan susunan molekul tinggi atau buatan manusia. Seperti serat-serat inorganik serat batu dan serat gelas. tabel penggolongan jenis serat untuk tekstil Seperti terlihat pada tabel diatas terdapat bermacam-macam serat. Kapas dan wol merupakan serat alam yang paling banyak digunakan. Sedangkan untuk serat kimiawi, yang paling banyak digunakan adalah rayon, nilon, polyester dan acrylic. Kebanyakan penggunaan serat sebagian besar digunakan untuk pembentukan bahan kain yang digunakan untuk meproduksi beraneka ragam busana untuk memenuhi permintaan pasar akan kebutuhan pakaian. Dan yang pasti disesuaikan dengan jenis-jenis serat untuk tekstil yang memenuhi standar kualitas.

jenis tekstil dapat berasal dari serat berikut ini kecuali